SIAPA MEMBERI TAHU KANKER BISA DICEGAH?

POJOKYUDIMSA68 -- Kalau seorang wanita memiliki bibit kanker payudara (BRCA positif), makan daging setiap hari, konsumsi lemak 3 kali seminggu, kurang berolahraga, maka kanker payudaranya akan muncul. Kalau dia seorang lelaki, dan bibit kanker prostatnya ada, maka kanker prostatnya yang bakal muncul. Artinya apabila konsumsi lemak dan dagingnya tidak berlebih, dan rutin melakukan olahraga, mestinya kankernya tidak perlu terjadi. Tapi siapa yang memberi tahu?

Dalam buku The China Study diungkap, bahwa provinsi di Tiongkok yang konsumsi dagingnya lebih banyak, angka kankernya lebih tinggi. Oleh karena bangsa Tiongkok bersifat homogen secara genetik, berarti penyebab kankernya oleh asupan daging yang berlebihan.

Bahwa penyebab teratas kenapa orang terkena kanker masih diduduki oleh faktor diet, apa yang kita konsumsi setiap hari. Selain lemak dan daging berlebih, termasuk juga zat kimiawi tambahan atau food addtive seperti penyedap, pengawet, pewarna, pemanis buatan, selain bahan perenyah, bahan bakaran yang gosong, serta dioxin dari bahan plastik atau industri. Di kita aflatoxin dari kacang dan oncom dan umbi yang tercemar jamur, sehingga racun tersebut diproduksi, kita mendapatkannya dari bahan jamu rumahan.

Pewarna tekstil dalam saus tomat, dalam sirop murah, dan kerupuk merah kesumba, yang masih banyak beredar dari dikonsumsi rakyat jelata, siapa yang memberi tahu kalau itu bersifat mencetuskan kanker juga atau bersifat carcinogenic? Plastik untuk wadah kuah panas dari restoran, botol plastik air mineral, yang dipakai ulang dan sudah terpapar panas, juga sama tidak menyehatkan.

Begitu banyak yang perlu dibertahukan kepada masyarakat, karena bila tidak, dalam sepuluh-dua puluh tahun ke depan akan berbondong-bndong anak sekolah, dan keluarga yang menjadi korban terkena kanker. Termasuk bila berlebihan mengonsumsi gula pasir, ketika orang sudah berpikir memilih gula merah, bukan minyak trans dalam penganan industri pabrik, atau pemanis buatan aspartam dalam jajanan anak, yang yang sudah dilarang itu, tapi masih banyak beredar dengan bebasnya di sini. Itu juga yang membuat saya prihatin. Tapi saya tidak punya otoritas bagaimana supaya semua masyarakat berhak mendapatkan informasi berharga ini, dan tangan saya puncuma dua.

Salam sehat,

BY : YUDIMSA-68

disadur dari tulisan Dr HANDRAWAN NADESUL

Share this:

Tweet

Views