Jangan Menikah Hanya Karena Sudah Diburu Usia, Karena Nikah Tak Semudah Kelihatannya
POJOKYUDIMSA -- Pertanyaan yang sering di hindari oleh para pemuda cukup umur yang masih belum memiliki pasangan atau bisa disebut jomblo adalah “kapan nikah?”. Hingga banyak yang merasa tertekan bahkan sampai sibuk mencari pasangan hanya untuk menghindari pertanyaan-pertanyaan horror itu saja.
Kondisi yang lucu tetapi nyata terjadi. Kita perlu kembali merefleksi dan bertanya pada diri sendiri. Apa iya kita harus nikah kalau cuma alasan sudah umurnya? Bukankah sebenarnya banyak hal-hal penting yang harus dipertimbangkan dan dipikirkan masak-masak?
Nikah itu bukan wajib belajar, jadi menikahlah tanpa merasa dikejar-kejar oleh usia.
Menikah adalah kebutuhan tapi jangan lakukan karena paksaan.
Boleh jadi anda dan pasangan anda beranggapan bahwa sengaja dipertemukan karena memang jodoh. Tapi dari sudut pandang lain, kebetulan keduanya sama-sama sendiri, sama-sama terusik dengan omongan orang di sekitar, dan akhirnya memutuskan untuk menikah karena depresi.
Terlalu peduli dengan omongan orang lain. Hidup anda akan tetap berjalan dengan atau tanpa mereka.
Konsensus. Ini yang terjadi pada masyarakat kita, Indonesia. Dengan sengaja membicarakan apapun tentang orang lain di belakang. Termasuk ketika-menurut-masyarakat, usianya sudah masuk usia menikah, namun belum juga ada tanda-tanda menuju kesana. Jangankan tanda-tanda, pasangan saja belum punya. Menikah di dalam kitab manapun itu jadi sunnah, bukan kewajiban.
Karena menikah itu perlombaan sehingga siapa pun yang ada di sambar tanpa pikir panjang.
Tentang ketakutan nantinya tak kan dipertemukan dengan lawan jenis lagi. Akhirnya, pasca dilangsungkannya lamaran atau pernikahan, malah mengeluh kalau kriteria pasangan tak seperti yang diharapkan. Bukan, bukan mengajarkan atau pun menganjurkan pacaran. Tapi tahapan saling mengenal sebelum menikah itu juga penting, untuk menghindai penyesalan seumur hidup.
Ada yang bilang,
Usia 19-21 itu tahapan seseorang memiliki pertanyaan “Gue siapa?”.
Usia 22-24, ketika dia bertanya “Lu siapa?”
Usia 25-30 atau bahkan lebih, dia bakal bilang “Yuk ah, siapa aja.”
Karena omongan orang sekitar untuk menikah karena usia, akan merasa “saling melengkapi” dengan melangsungkan pernikahan. Alangkah sayangnya jika itu terlaksana tanpa dilandasi adanya perasaan.
Menikah itu tentang kesiapan dan keyakinan untuk menjalani rumah tangga.
Sebelum menikah, berilah pertanyaan ini kepada dirimu sendiri: Apakah kamu sudah mempersiapkan sebuah momentum sebesar ini ? Apakah kamu sudah membekali diri dengan berbagai ilmu untuk menyongsong sebuah prosesi teramat sakral ini? Jika jawabnya belum, tundalah sekiranya kamu sudah mantap.
Menikah itu bukan tentang siapa yang lebih cepat. Tapi yakinlah, Tuhan sudah pilihkan waktu dan seseorang yang paling tepat. Jangan tergesa lantaran telingamu sudah panas membara, akibat omongan dari para tetangga. Pantaskan dirimu dulu, bukan saja untuk jodohmu kelak, tapi fokuslah memperbaiki diri di hadapanNya.
Jangan gegabah memutuskan dengan tujuan ibadah.
Ibadah untuk menghindarkan diri dari zinah. Tapi itu bukan satu-satunya alasan juga buat anda terburu-buru. Hingga lupa mempertimbangkan semua hal matang-matang. Janganlah Bang kamu jadikan anjuran agama sebagai alasan untuk buru-buru menikah. Apalagi kalau sejatinya kamu mengeluh di belakang soal keburukan-keburukan perempuan yang kamu anggap jodohmu itu. Kamu nggak ingin ketergesaan membuatmu salah memutuskan pilihan kan? Persiapan menikah itu bukan hanya persoalan mendaftar di KUA saja.
Percayalah, perkara menunda pernikahan itu bukan berarti anda “di situ-situ saja”…
Keinginan untuk berumah tangga itu pasti selalu ada, tapi alasan ini juga nggak bisa kamu gunakan untuk buru-buru cari pasangan lalu nikah. Camkan dibenakmu, nikah itu bukan ikut-ikutan. Nikah itu tentang persiapan. Termasuk siap-siap memilah para calon jodoh.
Jadinya, jangan maksa kalau ternyata pasangan yang kamu anggap jodoh ternyata tidak memiliki klik di perasaan. Tundalah dulu. Pasanganmu sekarang tak selalu jodohmu kelak. Rasakan baik-baik apa “klik” itu benar-benar sudah ada dalam hubungan kalian. Menunda untuk menikah bukan berarti kamu stuck “di situ-situ saja,” kamu cuma nggak ingin kemapanan pun jadi alasan untuk tergesah-gesa.
Jodoh itu perkara waktu kawan, tak usahlah merasa terburu-buru. Tentang siapa yang lebih dulu, misalkan itu adikmu, bukan berarti menjadi masalah besar kan? Hingga kemudian kamupun sembarangan memilih pasangan. Memang tak mudah, mulailah berbenah, dan perbanyak sedekah.
By: Yudi Imran Salimi
0 Response to "Jangan Menikah Hanya Karena Sudah Diburu Usia, Karena Nikah Tak Semudah Kelihatannya"
Post a Comment